Riwayat
Tidak banyak yang dapat diketahui dari masa kecil Legendre. Yang
diketahui hanyalah bahwa dia lahir di Toulouse dan sewaktu kecil
semua keluarganya pindah ke Paris. Lahir dari keluarga kaya sehingga
dapat mengenyam pendidikan berkualitas dalam matematika dan fisika
saat sekolah di College Mazarin di Paris. Umur 18 tahun, Legendre
mempertahankan tesis dalam bidang matematika dan fisika, tapi
lulus tidak spektakuler seperti lulusan lainnya, karena penekanan
isinya lebih kepada rencana penelitian dan bukan sekedar menulis
tesis. Dalam tesis ini, Legendre memaparkan pustaka-pustaka yang
akan dia pelajari dan hasil-hasil yang mungkin diperoleh lewat
pembuktian yang dilakukan. Tidak diperlukan dukungan berupa uang,
sehingga selama tinggal di Paris, Legendre dapat berkonsentrasi
penuh melakukan penelitian.
Menang
kontes
Tahun 1775 – 1780, Legendre bersama Laplace menjadi pengajar
di Ecole Militaire, setelah mendapat pengarahan dari d’Alembert.
Tahun 1782, Legendre mengikuti kontes menghitung proyektil yang
diselenggarakan Akademi Berlin. Soal dari kontes itu adalah:
Tentukan
lintasan peluru atau bom yang dilontarkan oleh sebuah meriam,
pertimbangkan hambatan udara; berikanlah rumus-rumus untuk menghitung
jarak tembak dengan berbagai kecepatan dan berbagai sudut tembak.
Makalah Recherches sur la trajectoire des
projectiles dans les milieux resistants memenangkan hadiah sekaligus
titik awal bagi Legendre untuk berkarir dalam bidang riset. Kemenangan
ini menarik hati Lagrange yang saat itu menjadi direktur matematika
di Acedemy Berlin, sehingga memohon kepada Laplace mengenai informasi
tentang matematikawan muda pemenang kontes ini. Minat berikut
Legendre adalah mempelajari karakteristik dari elips. Mengirimkan
pembuktian kepada Maclaurin tentang ciri-ciri elips dengan cara
membuat titik-titik pada aksis dua fokus elips secara proporsional.
Mengenalkan apa yang sekarang disebut dengan fungsi-fungsi Legendre
untuk menentukan, menggunakan deret berpangkat, karakteristik
elips pada titik di luar elips. Legendre mengirim hasil-hasil
penelitian ini ke Academie des Sciences di Paris pada awal tahun
1783 dan mendapat pujian dari Laplace. Rekomendasi Laplace, setelah
meneliti karya itu, dikirim ke Academie pada bulan Maret 1783,
sebelum akhirnya Legendre dipromosikan untuk mengisi jabatan kosong
di Academie.
Geometri
Legendre
Legendre menghidupkan kembali kualitas intelektual era Euclid.
Karyanya, Element de geometrie terbit tahun 1794. Isinya merupakan
antitesis apa yang secara umum dipercayai sebagai praktis. Memang
pada kata pengantarnya telah disebutkan bahwa geometri ini hanya
untuk memuaskan diri semata. Hasilnya, di luar dugaan, justru
sukses besar sebagai buku teks – salah satu produk matematika
pada revolusi – yang memberi dampak besar. Ada 12 edisi
buku yang dicetak selama Legendre masih hidup.
Sukses dengan karya geometri tidak serta merta menempatkan Legendre
sebagai seorang geometer. Kiprahnya juga menyentuh persamaan diferensial,
kalkulus, teori-teori fungsi, teori bilangan dan matematika terapan.
Dirangkum dalam 3 jilid makalah, Exercises du calcul integral
(1811 – 1819), dimana karya ini dapat disandingkan dengan
karya [Leonhard] Euler dalam hal luas cakupan (komprehensif) dan
besarnya pengaruh; Masih belum puas, kembali, Legendre menuangkan
pemikirannya dalam tiga jilid buku dengan judul Traite des fuctions
elliptiques et des integrales Euleriennes (1825 – 1832).
Menyebut nama Euler, karena di sini Legendre menggunakan integral
versi Euler yaitu dengan menggunakan fungsi-fungsi beta dan gamma.
Terlebih penting lagi, Legendre memberikan alat-alat dasar untuk
melakukan analisis, yang membantu fisikawan matematikal, yang
diabadikan dengan menggunakan namanya. Fungsi-fungsi Legendre
dan persamaan diferensial Legendre adalah dua diantaranya.
Teori
Bilangan
Dalam Memoirs yang diterbitkan oleh Institut, termaktub salah
satu upaya Legendre untuk membuktikan postulat kesejajaran, namun
sumbangsih Legendre kalah pamor dibandingkan kiprahnya dalam integral-integral
elips dan teori bilangan. Untuk topik terakhir ini, Legendre mengarang
dua jilid buku berjudul, Essai sur la theorie des nombres (1797
– 1798), makalah pertama yang membahas tentang teori bilangan.
Diawali dengan mengotak-atik TTF (Theorema Terakhir Fermat) sebelum
menyerah pada tahun 1825 dengan memberikan pembuktian bahwa theorema
tidak dapat diselesaikan untuk n = 5.
Berikutnya adalah mengaji ulang pernyataan Euclid bahwa jumlah
bilangan prima tidak terhingga (infinite); Sudah jelas diketahui
bahwa jumlah bilangan prima makin menurun apabila integer makin
besar. Matematikawan berusaha menemukan theorema bilangan prima,
dimana salah satunya adalah Marin Mersenne.
Legendre menunjukkan bahwa tidak ada fungsi aljabar rasional yang
selalu dapat mengejawantahkan bilangan-bilangan prima, namun dia
menyatakan bahwa n² + n + 17 adalah rumus bilangan prima
berlaku untuk n dari 1 sampai dengan 16 dan 2n² + 29 berlaku
untuk n dari 1 sampai dengan 28. Awalnya, Euler sudah menunjukkan
bahwa n² - n + 41 berlaku untuk n dari 1 sampai dengan 40.
Masa
Akhir
Tahun 1824, Legendre menolak mengikuti pemilihan kandidat dari
pemerintah untuk mensisi jabatan pada Institut National. Penolakan
ini mengakibatkan uang pensiun Legendre dihentikan. Akhirnya Legendre
meninggal dalam keadaan rudin.
Sumbangsih
Dapat disebut sebagai Euler-nya bangsa Perancis karena membahas
banyak topik-topik matematika yang disajikan secara komprehensif,
seperti halnya Euler. Topik teori bilangan, kalkulus, matematika
terapan, teori fungsi dan persamaan diferensial adalah cakupan
penelitian Legendre.
Menggunakan rumus untuk menghitung lintasan proyektil atau peluru
menjadi ilmiah setelah ada sentuhan dari Legendre. Kelak ilmu
ini dikenal dan dipelajari oleh anak sekolah lanjutan sebagai
mekanika. Buku-buku karangan Legendre termasuk karya para matematikawan
Perancis dipakai sebagai buku teks mahasiswa pada universitas
di Amerika Serikat yang belum lama merdeka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar